Friday, November 20, 2009

SURGA ATAU TIDAK ?


Tidak ada satu pun manusia di dunia ini yang terlahir dengan sempurna. Manusia adalah tempat khilaf, tempat lupa, tempat bohong, tempat iri, tempat ketidak puasan, tempat kemunafikan. Namun manusia banyak menuntut bahagia, banyak menuntut limpahan harta, banyak menuntut kemenangan, banyak menuntut dukungan, banyak berkilah, banyak menuntut surga. Padahal surga yang dijanjikan Allah SWT adalah surga bagi para rasul, nabi dan para pengikut yang setia padanya dan Tuhannya.
Aku terlalu berharap surga yang terasa jauh denganku. Aku terlalu berharap untuk tidak sekali pun menyaksikan rupa neraka di atas semua dosa yang sengaja atau pun tidak, terpaksa atau pun tidak harus aku lakukan di sisa-sisa umur singkatku. Aku terlalu munafik dan bejat untuk mengakui bahwa kemarin aku telah memperbanyak peluangku untuk melihat, berjalan, masuk, lalu merasakan bagaimana itu neraka.
Setiap hari hanya berharap yang bisa aku lakukan. Setiap waktu hanya penyesalan yang aku uraikan. Namun setiap saat aku terus membusukkan hatiku sendiri dengan berbagai giuran dan buaian dunia. Lalu pantaskah namaku tercatat di dalam perkataan Allah SWT bahwa aku adalah umat-Nya yang berhasil ? ya, memang hanya harapanlah yang dapat terlukiskan dalam anganku saat ini.
Kini aku pun hanya terbungkam tanpa arti. Aku hanya terpaku meratapi hari esok meskipun aku telah tahu seluruh keadaan. Aku terlalu takut untuk memulai langkahku menuju akhir yang damai. Aku terlalu pengecut untuk disaingi. Dan kini pun aku hanya pantas untuk disebut ‘anak bawang’. Dan meskipun aku tidak terima dengan sebutan itu, tak ada satupun perubahan dalam diriku untuk segera bergegas dalam keterpurukan ini. Mungkinkah aku lebih suka diperbudak dibanding merajai ?

Mungkin bagi sekian banyak orang penyesalan merupakan akhir dari kegagalan yang harus diawali dengan usaha untuk menjadi lebih baik. Namun itu merupakan petuah yang salah menurutku. Aku selalu berlindung dari penyesalan itu tanpa sedikitpun aku ingin beranjak dari sebab penyesalan itu. Aku akui, aku ini adalah satu dari sekian banyak orang munafik yang banyak menuntut tanpa balas. Dan apa jaminan-Nya bagi orang-orang sepertiku ?
Allah, aku tidak ingin munafik pada-Mu dan hatiku untuk tidak mengharapkan surga-Mu kelak. Namun jika memang aku bukanlah satu di antara ahli surga-Mu, tutuplah pintu surga itu dan abaikan aku. Dan perkenankanlah malaikat-Mu untuk menyeretku ke suatu tempat yang tepat bagi orang sepertiku. Karena ku tahu, Engkau lah satu-satunya penguasa hukum dari segala hukum yang Maha Adil dan Bijaksana.

0 komentar:

Post a Comment