Thursday, December 31, 2009

MARYAM ; "Dan Ceritakanlah (Muhammad)"

Dan ceritakanlah (Muhammad), kisah Maryam di dalam kitab (Al- Qur'an), yaitu ketika dia mengasingkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur (Baitul Maqdis).
Q.S. Maryam; 1

Dan ceritakanlah (Muhammad), kisah Ibrahim di dalam kitab (Al-Qur'an), sesungguhnya dia seorang yang sangat mencintai kebenaran, dan seorang nabi.
Q.S. Maryam ; 41

Dan ceritakanlah (Muhammad), kisah Musa di dalam kitab (Al-Qur'an), dia benar-benar orang yang terpilih, seorang rasul dan nabi.
Q.S. Maryam; 51

Dan ceritakanlah (Muhammad), kisah Ismail di dalam kitab (Al-Qur'an), dia benar-benar seorang yang benar janjinya, seorang rasul dan nabi.
Q.S. Maryam; 54

Katakanlah (Muhammad), "Barang siapa berada dalam kesesatan, maka biarlah Tuhan Yang Maha Pengasih memperpanjang (waktu) baginya, sehingga apabila mereka telah melihat apa yang diancankan kepada mereka, baik azab maupun kiamat, maka mereka akan mengetahui siapa yang lebih jelek kedudukannya dan lebih lemah bala tentaranya."
Q.S. Maryam; 75

cerpen : KARENA KAMU, AKU JADI BISA “makan” BROWNIES

Bronis. Apa sih asyiknya bronis ? aku heran sama kedua sahabatku yang begitu senangnya menjalin hubungan dengan cowok dibawah umurnya. Terkadang aku suka jengkel mendengar semua cerita-cerita mereka yang bisa dibilang kekanak-kanakan. Apa sih untungnya ? kayaknya mereka nggak masalah bilang cinta dan cinta. Sadar nggak sih kalau dia tuh lagi mempermainkan cinta ? aku membaringkan diriku malas di atas kasurku mencoba menghilangkan semua pikiranku.
Dan aku sangat amat membenci yang namanya kue ‘bronis’.
“Woy,” seseorang melambaikan tangannya di depan mukaku yang ternyata adalah Vita, teman sekamar kostku. Membuatku spontan membuyarkan semua lamunanku tentang bronis. “Ngelamun aja ?”
Aku tersenyum datar. “Kamu tuh sebenarnya nyaman nggak sih pacaran sama brondongan gitu ?” tanyaku kepada Vita yang sedang asyik bergelut dengan gulingnya di kasur.
“Dia tuh cenderung jujur dan apa adanya, Ra. Di samping itu dia mau mencoba untuk lebih dewasa dibandingkan aku yang lebih tua dari dia. Itu yang aku suka,”
Aku tercengang mendengar penjelasan Vita. “Emangnya mantan-mantan kamu nggak ada yang bisa dewasa ya ?”
“Mereka lebih suka mempertahankan diri mereka dari semua kesalahan yang mereka lakukan dengan alasan-alasan yang kayaknya udah mereka rencanakan sebelumnya,” Vita menerawang seperti kembali ke masa lalunya dengan mantan pacarnya yang selalu sad ending dengan masalah yang sama.
“Mau ?” tanya Vita menawarkan bronis di genggamannya.
“No way !”
Vita terkekeh dan menelan semua bronisnya yang membuat perutku mual. Yeak !

cerpen cinta : DIA BUKAN DIA

Tiupan angin dari jendela kamarku ini membuatku merindukan dunia yang terang. Dunia yang hanya akan gelap ketika aku tertidur. Tapi kegelapan itu sekarang begtiu nyata. Kegelapan yang terus membuat aku teringat pada satu kejadian memuakkan dua tahun yang lalu pada waktu aku masih duduk di kelas dua SMP. Sampai sekarang aku masih menyesali keadaanku yang kini membuatku tidak berdaya tanpa bantuan tongkatku. Ya, aku buta.
Tapi keadaan Ryo yang saat ini baik-baik saja membuatku sangat bersyukur sekali karena bukan dia yang tertabrak mobil besar pada waktu pulang sekolah itu dan bukan dia juga yang harus mengalami kegelapan yang sekarang aku rasakan. Sulit menghilangkan ingatanku tentang kejadian waktu itu.
Ryo adalah sahabatku yang sampai saat ini tidak akan aku lupa bagaimana wajahnya ketika tersenyum, sedih dan marah. Sahabatku yang tidak akan aku biarkan sesuatu apapun mencelakakan dia. Aku menyukainya, aku menyayanginya, dan sekarang aku masih ragu pada perasaanku yang semakin lama seperti semakin berubah. Apa mungkin ini perasaan cinta ?

cerpen : ‘Billy’ku maling hatiku

Buntu ! aku benar-benar nggak punya inspirasi untuk meneruskan cerpenku yang sudah tersusun satu paragraf di komputerku. Aku membanting keyboardku kesal sebelum akhirnya aku memastikan ia baik-baik saja. Good, itu memang pelampiasan yang salah kaprah.
Aku berjalan menuju dapur untuk membuat segelas kopi panas. Semoga saja bisa membuat kepenatanku sedikit menghilang. Aneh, nggak biasa-biasanya aku susah cari inspirasi. Kalau dipikir-pikir, kehidupanku yang sekarang memang belum penuh dengan sesuatu yang bisa jadi inspirasi yang menarik.
“Bikin apa Cha ?” tanya kakakku, Rio mengagetkanku.
“Buset dah ! hampir aja ini kopiku tumpah Mas,” jawabku sedikit membentak.
Mas Rio melihat jam yang terletak di dinding dapur. “malam-malam gini bikin kopi ? mau begadang ?”
Aku mengangguk. “Mau cari inspirasi,”
“Halah, gaya ! kayak kamu penulis penting aja ?” seru Mas Rio lalu mengacak-acak rambutku kasar.
“Eh, hati-hati Mas kalo ngomong ! suatu hari nanti adikmu yang cantik ini pasti bisa kayak Kahlil Gibran,” seruku yakin. Aku menyeruput kopiku dengan gaya percaya diri dan angkuh.
Mas Rio berbalik dan menunggingkan pantatnya ke arahku, memperlihatkan garis celana dalam di balik celana boxernya. “Maaaasa sih ?” serunya lalu lari menjauhiku; masih dengan pantatnya yang menungging.
“Awas lo ya !”
Hmmm, aku jadi dapat inspirasi dari pantatnya Mas Rio.

Sunday, November 29, 2009

KAU YANG KU BANGGAKAN

Terima kasihku ku ucapkan
Pada guruku yang tulus
Ilmu yang berguna selalu dilimpahkan
Untuk bekalku nanti


Dia yang tahu banyak dibandingkan aku. Tanpa mengharap jasa sedikitpun, dia memberikan apa yang dia tahu untukku. Dia yang lebih mengerti dunia dibandingkan aku. Tanpa pernah merasa bosan, dia membuatku lebih mengerti apa yang belum dia mengerti. Dan memang itu yang diharapkannya. Membuatku lebih tahu dan lebih mengerti apapun yang belum dan yang tidak sama sekali dia mengerti.

Sering aku tidak menyadari atau mungkin tidak ingin tahu, betapa sakitnya dia dan betapa terlukanya dia di saat apa yang keluar lewat perkataannya tidak aku hiraukan, tidak aku perhatikan, dan aku acuhkan begitu saja. Sering perasaan ini tidak bisa merasakan begitu bahagianya dia ketika dia berhasil membuatku mengerti ketika dia menjelaskan tentang hal baru kepadaku. Tentang sesuatu yang sebelumnya tidak aku ketahui. Dia tidak berharap aku mendapat nilai baik dan peringkat tinggi, tapi dia hanya berharap aku mampu ketika orang lain tidak mampu dan butuh penjelasanku tentang apa yang aku tahu sementara orang lain tidak tahu.

Friday, November 20, 2009

MENCINTAI


Mencintai itu indah. Mencintai adalah suatu perasaan suci yang dianugrahkan Tuhan kepada manusia. Maka dari itu, manusia dinobatkan sebagai khalifah di bumi ini. Jadi apa salahnya jika kita sebagai manusia mensyukuri perasaan cinta ? dengan cinta manusia bisa mendapatkan teman, sahabat, kehangatan keluarga dan pendamping hidup.
Namun penafsiran mencintai oleh manusia itu sendiri begitu egois. Manusia mencintai hanya untuk mendapatkan balas cinta. Dan karena hasrat itulah hati manusia pun dipermainkan dengan kecamuk emosi yang tidak menentu. Terkadang menyakiti, disakiti, mengkhianati, dikhianati, dan hanya sedikit manusia menuluskan hati untuk mengasihi.
Ketika manusia dituntut keras untuk menahan ambisi diri dari perasaan ingin menguasai, manusia justru lebih senang menjauh dari nuraninya. Manusia mencintai karena berharap ingin dicintai, manusia memperhatikan karena berharap ingin diperhatikan. Justru dari sanalah perasaan cinta itu berbalik mempermainkan manusia dengan segala muslihatnya.

SYUKUR


Dan ingatlah ketka Tuhanmu memaklumkan, “sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku kan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat. (Q.S. Ibrahim; 7)

Jika kita pahami dengan seksama apa makna dari ayat tersebut di atas, mungkin kita berfikir bahwa hanya dengan mengucapkan “alhamdulillah” saja Allah SWT akan segera menambahkan nikmat-Nya kepada kita. Tapi bukan itu yang dimaksudkan Allah SWT kepada hamba-Nya, melainkan agar kita senantiasa menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya dengan hati yang lapang dan ikhlas.

Pada hakikatnya bersyukur adalah menerima segala yang telah kita terima di dunia ini dengan hati ikhlas dan tabah. Akan tetapi masih banyak di antara kita yang kurang menerima apa yang telah kita terima yang diberikan Allah SWT. Atau bahkan kita meminta lebih dan lebih sehingga membuat kita semakin serakah akan nikmat dunia yang sifatnya hanya sementara. Padahal nikmat itu sebenarnya untuk disyukuri, dan bukan untuk dikufuri.

Subhanallaah, bersyukur itu memang tidak wajib hukumnya bagi umat muslim di dunia. Akan tetapi di balik ketidak wajiban itulah, Allah menyimpan berjuta berkah bagi hamba-Nya yang mau bersyukur. Nikmat kita akan ditambah dari yang semula sedikit menjadi banyak, dari yang semula bisa kita rasakan sendiri, menjadi bisa dirasakan orang lain.

SURGA ATAU TIDAK ?


Tidak ada satu pun manusia di dunia ini yang terlahir dengan sempurna. Manusia adalah tempat khilaf, tempat lupa, tempat bohong, tempat iri, tempat ketidak puasan, tempat kemunafikan. Namun manusia banyak menuntut bahagia, banyak menuntut limpahan harta, banyak menuntut kemenangan, banyak menuntut dukungan, banyak berkilah, banyak menuntut surga. Padahal surga yang dijanjikan Allah SWT adalah surga bagi para rasul, nabi dan para pengikut yang setia padanya dan Tuhannya.
Aku terlalu berharap surga yang terasa jauh denganku. Aku terlalu berharap untuk tidak sekali pun menyaksikan rupa neraka di atas semua dosa yang sengaja atau pun tidak, terpaksa atau pun tidak harus aku lakukan di sisa-sisa umur singkatku. Aku terlalu munafik dan bejat untuk mengakui bahwa kemarin aku telah memperbanyak peluangku untuk melihat, berjalan, masuk, lalu merasakan bagaimana itu neraka.
Setiap hari hanya berharap yang bisa aku lakukan. Setiap waktu hanya penyesalan yang aku uraikan. Namun setiap saat aku terus membusukkan hatiku sendiri dengan berbagai giuran dan buaian dunia. Lalu pantaskah namaku tercatat di dalam perkataan Allah SWT bahwa aku adalah umat-Nya yang berhasil ? ya, memang hanya harapanlah yang dapat terlukiskan dalam anganku saat ini.
Kini aku pun hanya terbungkam tanpa arti. Aku hanya terpaku meratapi hari esok meskipun aku telah tahu seluruh keadaan. Aku terlalu takut untuk memulai langkahku menuju akhir yang damai. Aku terlalu pengecut untuk disaingi. Dan kini pun aku hanya pantas untuk disebut ‘anak bawang’. Dan meskipun aku tidak terima dengan sebutan itu, tak ada satupun perubahan dalam diriku untuk segera bergegas dalam keterpurukan ini. Mungkinkah aku lebih suka diperbudak dibanding merajai ?

MEMBUAT SEBUAH KARYA TULIS DARI DALAM PERASAAN


perasaan adalah bagian yang paling sensitif di dalam diri manusia. Setiap kali manusia bersedih, bahagia, marah, kecewa dan terluka perasaanlah yang paling bisa mengekspresikan keadaan dalam diri manusia. Setiap masalah manusia akan lebih dominan diselesaikan dengan perasaan daripada dengan akal. Perasaan juga yang dapat menghubungkan antara manusia satu dengan manusia lainnya. Contohnya adalah hubungan cinta.
Dari situlah kita bisa mendapatkan inspirasi yang dalam yang terdapat pada perasaan kita. Baik inspirasi positif maupun inspirasi negatif. Tergantung pada pemikiran kita yang mau berfikir dewasa atau berfikir seadanya dan sekenanya. Inspirasi positif dapat mengarahkan kita untuk melakukan sesuatu yang positif dan bermanfaat, dan sebaliknya inspirasi negatif akan mengarahkan kita untuk melakukan sesuatu yang negatif dan merugikan.

DUNIA PENGKRITIKAN


Kebanyakan orang itu tidak bisa memahami kekurangan apa yang mereka punya, namun mereka cepat sekali tanggap dengan kelemahan yang disiratkan oleh orang-orang di dekatnya. Dan kebanyakan orang pun seolah-olah berlomba untuk mempublikasikan kelebihan yang ada di dalam dirinya yang bahkan membuat kelemahannya semakin mudah terbaca oleh orang lain. Bukankah itu egois ?
Tuhan menciptakan umat-Nya dengan berbagai ciri khas yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Tuhan memaksudkan agar ada rasa saling menghargai satu sama lain. Namun banyak di antara kita yang masih tidak terima dengan kelebihan yang dimiliki orang lain, benci dengan kelemahan orang lain, dan membangga-banggakan kelebihan yang kita miliki yang belum tentu membanggakan bagi orang lain.
Kita berani mengeluarkan kritik pedas dan panjang atas kelemahan orang lain padahal kita sendiri tidak mampu mengintropeksi kesalahan kita sendiri. Bahkan kita tidak menyadari bahwa kritikan yang kita keluarkan itu menyakitkan perasaan dan hanya dianggap angin lewat. Belum tentu juga, kita akan menerima begitu saja kritikan orang lain atas apa yang kita miliki.
Menurut saya, kritikan adalah cerminan bagi diri kita sendiri. Pada suatu saat kita akan melakukan hal yang sama dengan kesalahan oang lain yang telah kita kritik. Dan pada akhirnya kita juga akan mendapat kritikan tentang sesuatu yang kita lakukan. Bahkan kritikan itu akan menjatuhkan kita dan membuat kita malu. Dan itu hal mutlak yang akan terjadi pada setiap orang yang suka mengkritik dibalik ketidak pahamannya atas kelemahannya sendiri.