Friday, January 1, 2010

A YEAR AGO, AND NOW !

Pagi hari itu saya merasa sangat gugup dan tegang sekali karena tidak lama lagi pengumuman penting bagi kelanjutan pendidikan saya akan segera diumumkan. Segera saya berangkat menuju ke tempat wali kelas saya waktu kelas IX dengan tenang namun dengan perasaan yang tidak menentu sekali. Saya berfikir, apa yang akan saya terima nanti ? tapi saya tetap mencoba tenang dan terus mengayuh sepeda saya menuju ke rumah wali kelas.
Setelah saya sampai di depan rumah pagar hijau wali kelas saya, saya lihat sudah banyak sekali teman saya yang datang menunggu pengumuman yang mendebarkan. Saya pun memarkir sepeda saya dan langsung mengucap salam masuk ke dalam rumah. Saya menghela nafas panjang untuk menenangkan jantung saya yang semakin lama semakin berdebar tidak menentu.
Lumayan lama saya dan teman-teman menunggu wali kelas saya yang tidak kunjung ke luar rumah menemui kami dengan membawa apa yang kami tunggu sejak tadi, akhirnya beliau datang dengan membawa banyak amplop di tangannya. Saya fikir, sepertinya itulah yang akan saya terima nanti.
Sebelum membagikan amplop penting itu, wali kelas saya sedikit memberikan sambutan untuk membuka acara, dan ini semakin membuat saya berdebar tidak sabar ingin cepat melihat apa isi amplop yang beliau bawa. Dan tidak butuh waktu lama, akhirnya wali kelas saya mengakhiri sambutannya. Itulah saatnya yang saya tunggu-tunggu.

Setelah beberapa teman saya dipanggil dan melihat isi amplop itu, ada sebagian dari mereka yang tertawa senang, bahkan menangis. Akhirnya, tibalah giliran saya. Dan apa yang saya lihat ? isi amplop itu tidaklah sesuai dengan harapan dan doa saya. Saat itu juga saya menangis tidak terima. Saya merasa kalau usaha saya selama ini sia-sia dan tidak ada artinya, karena saya gagal mencapai cita-cita saya. Dengan NUN 33,20 tidak mungkin saya bisa diterima di SMA favorit saya.
Akhirnya, saya ikhlaskan hati untuk melanjutkan sekolah di SMA N 2 Bojonegoro, sekolah yang menjadi tempat saya mencari ilmu sekarang ini. Karena saya fikir, tidak ada salahnya juga di SMAda, toh itu juga sekolah favorit di Bojonegoro. Karena saya lihat waktu itu banyak sekali yang ingin bersekolah di sini. Dan akhirnya, saya telah menerima pengumuman bahwa saya diterima di SMAda. Jujur, saya senang sekali.
Dan tibalah saatnya MOS, saat-saat yang berat bagi saya. Tapi itulah yang harus saya terima kalau saya ingin mendapat gelar anak SMA. Dan tiga hari waktu itu serasa tiga minggu buat saya. Hal berat ini, hal berat itu, semua harus saya terima di MOS walaupun tidak dengan senang hati. Benar-benar suatu pengalaman yang membuat perasaan saya jadi campur aduk. Menyebalkan, melelahkan, dan tidak akan pernah saya lupakan.
Tidaklah terasa, saya sudah mulai akrab dan bersahabat dengan teman baru saya di kelas X. Mereka memiliki karakter yang bervariasi. Ada yang humoris, ada yang jaim, ada yang suka traktir jajan, dan yang lainnya. Namun saya sangat menyayangi mereka semua. Dan yang paling saya ingat adalah ketika saya dan semua teman-teman saya diajar oleh Pak Muchsin, guru agama saya di kelas X. Pasti ada saja yang membuat seisi kelas tertawa. Rasanya, saya jadi ingin kembali ke kelas X dan bersenda gurau lagi dengan mereka.
Banyak yang telah saya dan teman-teman saya lalui ketika itu. Mengerjakan tugas sama-sama, jalan-jalan, makan bersama, dan masih banyak yang lain. Bahkan samapi-sampai, saya dan teman-teman saya mempunyai julukannya sendiri-sendiri. Ada Mak Cik, ada Mak’e, ada Gepe, ada The Master, dan yang lainnya. Itu membuat saya selalu mengingat mereka semua di dalam hati saya.
Sampai pada akhirnya, tibalah waktu ujian akhir semester menuju ke kelas XI. Kami semua sibuk mempersiapkan diri masing-masing menuju ke kelas jurusan yang kami inginkan, meskipun jurusan itu akan membuat kami terpisah sendiri-sendiri. Namun itu harus kita lakukan demi kelanjutan pendidikan yang kami inginkan. Aaah, ingin sekali rasanya saya berkumpul dan belajar bersama lagi dengan mereka semua.
Libur panjang pun terlewati. Dan saya serta teman-teman saya pun tidak lagi menempati satu ruangan. Namun di tempat yang berbeda. Ada yang di kelas IA, ada yang di IS dan juga di BAHASA. Dan hanya satu yang ada di kelas BAHASA, yaitu saya. Da sulit bagi saya untuk memulai kembali pertemanan di tempat dan dengan teman yang baru. Saya pun harus melewati masa-masa sulit di kelas baru saya sebelum akhirnya saya bisa mengakrabkan diri dengan teman-teman baru saya. Lambat laun, saya dan profesi saya sebagai penjual pulsa pun mulai dikenal teman-teman baru saya. Dan saya pun bersyukur sekali, pendapatan saya bertambah. :-)
Teman baru, tempat baru, suasana baru, dan dengan senyuman yang baru. Semoga inilah langkah awal saya menuju ke masa depan yang matang dan menjanjikan. Akan saya ukir kembali kenangan-kenangan indah seperti waktu itu. Dan akan saya catat di hati saya, bahwa saya mempunyai banyak teman yang sangat saya sayangi dan juga menyayangi saya.

0 komentar:

Post a Comment